Jumat, 16 Juli 2010

I.1.3. Merawat Body Sepeda Motor - Sokbreker


Sokbreker sepeda motor (depan dan belakang) dapat kita bagi atas 2 bagian utama, yaitu: helical spring (per ulir) dan shock absorber (peredam). Fungsi utamanya yaitu untuk kenyamanan dan kestabilan saat berkendara. Adanya sokbreker membuat tapak-tapak ban selalu menapak pada permukaan jalan.

Per ulir berguna untuk menahan beban statis (kondisi diam) atau beban akibat dari jalanan tidak rata pada kecepatan rendah (kurang dari 20 km/jam). Hal ini bisa kita amati dan buktikan pada kendaraan tradisional, misalnya seperti; becak, dokar, dll., pada bagian sokbrekernya hanya terdiri dari per (berbentuk per daun). Tidak adanya peredam menyebabkan pada kecepatan tertentu roda akan terpental-pental tidak karuan, sehingga kendaraan sulit untuk dikendalikan.

Sedangkan peredam berfungsi untuk menahan beban dinamis (berubah-ubah) atau beban akibat jalanan tidak rata sehingga menimbulkan variasi antara gerakan ayunan, guncangan dan hentakan pada setiap kecepatan, selain itu berfungsi juga menahan beban saat pengereman.

Sehingga disini, dalam prakteksehari-hari, dapat kita simpulkan: Pada kondisi diam atau kecepatan rendah, per akan berfungsi secara optimal. Pada kecepatan tinggi fungsi per sama sekali akan hilang, sedangkan peredam akan berfungsi secara optimal.

Sokbreker depan umumnya berbentuk telescopic, dimana per ulir tidak nampak dari luar, tetapi tersimpan (menyatu) dalam tabung peredam. Sedangkan sokbreker belakang per ulir terpisah dengan tabung peredam. Berbagai bentuk sokbreker dapat kita jumpai, tetapi itu semuanya hanyalah untuk mengejar tampilan luar. Media peredam umumya berisikan oli. Ada pula yang berisi gas atau kombinasi keduanya.

gb. Variasi sokbreker belakang (dari berbagai sumber)

Tips: agar sokbreker sepeda motor kita tetap berfungsi prima, maka hal-hal berikut harus kita hindari sebisa mungkin, yaitu: 1. membebani sepeda motor kita sehingga melebihi batas kekuatan per (menyebabkan per menjadi cepat lemes), 2. menerabas jalanan keriting (rusak) dan main hajar tonjolan batu, trotoar, polisi tidur atau lubang jalanan pada kecepatan tinggi (menyebabkan peredam cepat panas dan akhirnya karet sil jebol, selain itu batang telescopic bisa bengkok).




Catatan: cara kerja peredam yaitu menyerap beban dari jalanan tidak rata lalu merubahnya menjadi panas. Panas yang tinggi akan merusak seal-seal karet didalam tabung peredam, sehingga lama-kelamaan peredam bocor dan menjadi cepat jebol.


Fungsi media dalam peredam:


Media oli pada peredam dipakai pada sokbreker sepeda motor untuk penggunaan sehari-hari. Peredaman akan terasa lebih empuk.


Media gas pada peredam dipakai pada sokbreker sepeda motor berkemampuan tinggi (balap) atau untuk penggunaan di medan ekstrim (tipe trail). Peredaman akan terasa keras.


Media kombinasi oli dan gas dipakai pada sokbreker sepeda motor untuk penggunaan sehari-hari atau di medan yang tak terlalu ekstrim. Keras lembutnya peredaman disini dapat diatur dengan menambah atau mengurangi tekanan gasnya.


Untuk alasan ekonomis, maka pada sepeda motor biasa digunakan peredam tipe single action (satu arah), yaitu peredam bekerja saat mengalami gaya tekan (saat peredam ditekan ada perlawanan, saat ditarik ke posisi semula terasa ringan). Tipe double action (dua arah), bekerja pada saat peredam mengalami gaya tekan dan tarik (saat peredam ditekan ada perlawanan dan saat ditarik kembali ke posisi semula ada perlawanan). Biasa digunakan pada sepeda motor besar dan racing.
Masalah yang sering timbul pada sokbreker, adalah: per lemes, sering mentok, bengkok, bantingan keras dan ajrut-ajrutan.
Bentuk perawatan:
Per lemes: dalam kondisi tegak dan tanpa beban apapun, per yang sudah lemes dapat ditandai dengan turunnya posisi sepeda motor (mbelesek) daripada keadaan standarnya. Per lemes berarti sudah rusak dan sama sekali tidak dapat diperbaiki, karena secara metalurgis sifat logamnya sudah berubah. jadi perbaikannya dengan cara mengganti sekaligus semuanya (kiri dan kanan) dengan per bekas sejenis yang masih layak pakai atau beli baru per original sejenis.
Sering mentok: ditandai dengan sering terdengarnya bunyi-bunyi benturan diluar kebiasaan (jedhog-jedog) antara karet stopper dengan ujung tabung peredam, meskipun sepeda motor sedang tidak melewati jalanan keriting yang ekstrim dan panjang. Hal ini karena fungsi peredam sudah rusak. perbaikannya dengan cara mengganti sekaligus semuanya (kiri dan kanan) dengan sokbreker bekas sejenis yang masih layak pakai atau beli baru sokbreker original sejenis.
Bengkok: disebabkan oleh benturan keras atau tabrakan yang pernah dialami. Hal ini dapat ditandai dengan adanya goresan-goresan/ pudar atau hilangnya sebagian lapisan pada lapisan chrom batang peredam dan selanjutnya ada leleran oli peredam yang bocor keluar. Perbaikannya dengan cara mengganti sekaligus semuanya (kiri dan kanan) dengan sokbreker bekas sejenis yang masih layak pakai atau beli baru sokbreker original sejenis.
Bantingan keras: biasa dialami sokbreker jenis gas atau kombinasi oli dan gas. Perbaikannya dapat dilakukan secara coba-coba dengan cara mengurangi tekanan gas (digembosi) setahap demi setahap dan tiap tahap di tes jalan, sampai didapatkan tingkat keempukkan sesuai selera. Apabila sokbreker depan dan belakang masing-masing ada dua, maka tekanan gas antara kiri dan kanan harus sama.
Ajrut-ajrutan: disebabkan oleh peredam yang sudah rusak sebelah. Perbaikannya dengan mengganti sekaligus satu set sokbreker (kiri dan kanan) dengan sokbreker bekas sejenis yang masih layak pakai atau beli baru sokbreker original sejenis. Bila menggunakan tipe gas atau kombinasi oli dan gas, maka hal itu disebabkan oleh setelan tekanan gas antara sokbreker kiri dan kanan tidak sama. Perbaikannya dengan menyetel ulang tekanan gas sehingga sama antara kiri dan kanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar